Minggu, 26 September 2010

Makanan Peredam Emosi




Beberapa jenis makanan ini memiliki sifat dasar mendinginkan, menyegarkan dan menyeimbangkan kembali hawa panas pada tubuh Anda. Lebih mudah memadamkan api yang membakar sebuah rumah, ketimbang memadamkan api emosi di hati, benar tidak? Sepertinya memang benar, karena sekali saja api emosi berkobar wah rumah tetangga juga bisa tersambar.

Rasa jenuh, tekanan pekerjaan, rasa lelah memancing semua api emosi di dalam hati Anda. Berkobar semakin besar dan tak mudah dipadamkan. Jika sudah begitu, yah sebaiknya Anda belajar mengontrol diri, atau menemui psikolog untuk membantu Anda. Namun selain itu, ada cara lain yang dapat membantu memadamkan api-api kecilnya. Sekalipun tidak padam semua, setidaknya Anda masih dapat menarik nafas dalam-dalam dan kembali mengambil kontrol diri.


Beberapa jenis makanan ini memiliki sifat dasar mendinginkan, menyegarkan dan menyeimbangkan kembali hawa panas pada tubuh Anda. Makanan ini mungkin tak dapat membuat Anda langsung tenang, namun efeknya berjalan merambat membekukan api emosi di dalam diri Anda. Tak berlama lagi, yuk kita lihat apa saja makanan lezat tersebut?




1. Aloe Vera alias si lidah buaya


Lidah buaya kali ini tidak akan menjadikan Anda santapannya, malahan Anda yang menyantapnya. Tersedia dalam bentuk kalengan, lidah buaya dapat dijadikan campuran es buah. Tak hanya kandungan vitamin E saja yang baik untuk kulit Anda, tetapi sifat dasar lidah buaya ini adalah makanan yang meredakan emosi. Membuat Anda merasa dingin dan nyaman. Api yang berkobar di dalam hati Anda pun perlahan mulai dibekukan olehnya.




2. Semangka


Tak peduli dalam bentuk jus atau buah segar, Semangka yang merah merona ini juga akan membantu Anda merasa lebih nyaman dan rileks. Emosi yang meluap-luap kembali diimbangi dengan rasa dingin dan segar yang merasuk pada tubuh Anda. Kaya akan vitamin C dan antioksidan, Semangka segar dapat menjadi pilihan makanan pemadam emosi Anda. Dengan catatan, jangan terlalu banyak mengonsumsinya, karena Semangka juga memiliki kemampuan menurunkan tekanan darah.


3. Cincau


Semua tahu si hitam yang biasa dipakai di dalam campuran es ini. Berasal dari daun-daunan merambat, seratnya yang tinggi akan membantu Anda memperlancar pencernaan. Tak hanya itu, sama halnya dengan makanan pemadam emosi lainnya, cincau juga menjaga keseimbangan emosi Anda. Tapi hati-hati memilih cincau ya, beberapa cincau yang dijual di pasaran memiliki kandungan pewarna yang tinggi, yang pastinya tidak akan memberikan efek sehat bagi Anda.


4. Selasih


Bagaikan ribuan telur katak di dalam gelas Anda. Memang jika sesekali diamati Anda akan bergidik, bahkan kadang terbayang ada ribuan mata yang sedang mengamati Anda dari sela-sela buah segar dan sirup manis yang merendamnya, itulah Selasih. Kali ini beberapa petani Selasih mengemasnya dalam plastik kemasan dan siap untuk Anda tambahkan pada es buah Anda. Selasih juga mampu memberikan efek nyaman, segar dan dingin pada Anda. Bahkan jaman dahulu, nenek moyang kita memanfaatkannya untuk mereka yang menderita sakit tenggorokan.

5. Agar-agar


Tak sama jika Anda memilih jelly yang kenyal dan menyenangkan. Agar-agar yang murni dari bahan alami hasil laut ini mungkin akan terasa sedikit membosankan. Tetapi jangan salah, makanan yang kaya akan vitamin E dan serat ini merupakan salah satu makanan hebat peredam emosi Anda. Juga memiliki sifat dingin, emosi Anda yang berapi-api akan luntur sedikit demi sedikit.

Jika api amarah sudah makin membesar, carilah tempat yang menenangkan Anda. Atau tak ada salahnya mengasah kemampuan me-mixed menu menjadi es buah lezat sekaligus menenangkan amarah di dalam diri.

Stres bisa terpicu oleh banyak hal. Tanpa kita sadari, ketika beban stres kian menumpuk dan menghantui pikiran, fisik kita pun mulai terpengaruhi. Ada beberapa hal pada fisik yang bisa tergerogoti oleh stres. Berikut adalah di antaranya:

1. Migren
Stres yang menyerang secara mendadak bisa membuat Anda terkena migren secara mendadak. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan makan dengan teratur untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal ini.

2. Kram saat menstruasi
Studi Harvard menemukan, wanita yang stres merasakan kram lebih sering saat sedang haid ketimbang wanita yang tidak sedang stres.
Riset mengatakan, stres menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang pada akhirnya menyebabkan ketegangan pada tubuh, sehingga terjadilah kram pada bagian perut. Coba turunkan risiko sakit pada saat haid dengan pergi berolahraga secara teratur. Memang rasa sakit saat haid bukan semata-mata karena stres saja, banyak hal lain yang bisa memicu. Konsultasikan pada dokter jika sakit pada haid Anda berlarut-larut dan sulit diatasi.

3. Sakit pada mulut
Rahang yang tiba-tiba terasa sakit bisa jadi merupakan pertanda gigi yang melakukan aktivitas seperti menggigit gigi sendiri saat lagi tidur. Gigi menggigit semacam ini biasa terjadi saat seseorang lagi tertidur, tetapi bisa makin parah saat ia sedang stres. Coba tanyakan pada dokter gigi Anda untuk pelindung gigi saat tidur.

4. Mimpi buruk
Mimpi biasanya akan berangsur positif semakin dalam kita tertidur, sehingga saat kita terbangun perasaan lebih positif ketimbang saat mau beranjak tertidur. Namun, ketika Anda sedang stres, Anda akan lebih sering terbangun di tengah malam, mengganggu proses ini dan memberi kesempatan datangnya bayangan tak menyenangkan saat tidur. Kebiasaan tidur yang baik bisa mencegah hal ini. Coba buat rencana untuk tidur 7-8 jam per hari dan hindari konsumsi kafein atau alkohol mendekati waktu tidur.

5. Gusi berdarah
Menurut studi yang berlangsung di Brazil, orang yang merasa stres memiliki risiko terkena penyakit gigi lebih tinggi. Level hormon stres (kortisol) yang meningkat bisa merusak sistem imun tubuh dan mengizinkan bakteria untuk menginvasi gusi. Jika waktu kerja Anda cukup lama dan makan di meja kerja, sediakanlah sikat gigi di sekitar Anda. Lindungi mulut Anda dengan melakukan olahraga teratur dan tidur teratur untuk mengurangi tingkat stres, saran Preston Miller, DDS, mantan ketua American Academy of Periodontology.


6. Jerawat yang mendadak
Stres bisa memicu peradangan yang menyebabkan jerawat. Kembalikan halus kulit wajah Anda dengan menggunakan pelembap yang noncomedogenic, serta mengangkat sel kulit mati dan mengurangi peradangan menggunakan salicylic acid atau benzoyl peroxide untuk memerangi bakteri. Tak ada reaksi? Konsultasikan dengan dokter kulit Anda untuk obat yang lebih kuat.

7. Makan manis
Jangan salahkan hormon kewanitaan untuk keinginan makan cokelat itu. Stres adalah salah satu pemicu keinginan makan cokelat yang kuat. Para peneliti Pennsylvania sempat meneliti para wanita sebelum dan setelah menopause. Mereka menemukan hanya sedikit pengurangan keinginan untuk mengudap cokelat setelah menopause. Jadi, keinginan untuk mengudap cokelat yang dialami banyak wanita bisa jadi disebabkan oleh hormon stres.

8. Kulit gatal
Sebuah riset di Jepang yang meneliti lebih dari 2 ribu orang menemukan bahwa mereka yang merasakan gatal kronis, atau dikenal pula dengan nama pruritis, kemungkinan besar terjadi akibat stres. Para ahli kemungkinan besar ini terjadi karena ada rasa khawatir atau ketegangan memicu kondisi dermatitis, eksim, dan psoriasis. Stres merespon mengaktivasi serat saraf yang menimbulkan sensasi gatal.

9. Alergi yang makin parah
Ohio State University College of Medicine mengatakan, para penderita alergi menunjukkan gejala alergi lebih banyak saat mereka dites kala stres. Hormon stres bisa menstimulasi produksi IgE, protein dalam darah yang mengakibatkan reaksi alergi.

Merasa sudah melupakan mantan setelah berbulan-bulan tidak menghubunginya, tetapi ketika melihat fotonya lagi, Anda pun merasa ada rasa hampa dan ribang yang amat sangat. Hmm...tenang, Anda masih tergolong "normal", kok. Sekelompok peneliti dari Rutgers University mencoba melakukan hal yang sama pada beberapa responden pria dan wanita yang pernah merasakan patah hati. Ketika para responden menunjukkan foto mantan kekasih para responden tersebut, tiba-tiba terjadi peningkatan aktivitas di bagian otak yang juga akan merespon dengan ketergantungan kokain dan rokok.

Hal ini bisa menerangkan mengapa Anda masih merindu si mantan seberapa pun Anda mencoba untuk maju dan melupakannya. Penulis dalam studi tersebut, Helen E. Fisher, antropolog biologi di universitas tadi sekaligus penulis Why Him? Why Her?: How to Find and Keep Lasting Love, mengungkap, "Cinta dan romantisme adalah sebuah adiksi yang sangat kuat ketika segalanya berjalan dengan indah, dan akan menjadi hal yang sangat menyakitkan dan buruk ketika segalanya berjalan dengan tidak sesuai harapan".


Para peneliti tersebut percaya, bahwa reaksi otak kita terhadap penolakan cinta sebagai sebuah tujuan evolusi, yakni membantu kita untuk memenangkan kembali pasangan yang terhilang. Namun, bukanlah hal yang mudah untuk menghadapi hati yang terasa hancur berkeping-keping.

Ketika Anda putus hubungan, dan Anda adalah pihak yang ditinggalkan, Anda akan merasa sangat putus asa. Bahkan melakukan tindakan-tindakan yang seakan-akan mengikuti si dia, seperti mengecek laman Facebook atau Twitter-nya.

Kabar baiknya, Fisher dan timnya menemukan bahwa seiring waktu berlanjut sejak perpisahan, aktivitas di bagian otak tadi yang berkaitan dengan memori yang terkait dengan hal menyakitkan tadi lama-kelamaan akan berkurang. Memang benar kata nasihat orangtua yang mengatakan, waktu yang bisa menyembuhkan.

Bagian otak yang berhubungan dengan emosi, pembuatan keputusan, dan evaluasi menunjukkan aktivasi ketika para partisipan ditunjukkan foto mantan kekasih mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa ketimbang tenggelam di dalam kenestapaan, sebagian orang akan mengevaluasi hubungan yang pernah dilewati bersama si mantan itu. Ini adalah hal yang baik untuk membantu Anda maju dan menghindari patah hati di masa depan. Jika Anda ingin mempercepat penyembuhan patah hati Anda, Fisher menyarankan agar Anda membuka diri dan membicarakan perasaan Anda kepada orang lain ketimbang berusaha keras membujuk si mantan untuk rujuk kembali.


Putus cinta memang menyakitkan, namun putus cinta juga bisa memotivasi kita untuk melakukan hal-hal dan berpikir dengan cara yang tidak pernah kita lakukan sebelumnya. Berikut adalah empat keuntungan dari putus cinta.

Mengalihkan energi negatif
Seperti yang dilansir dari sheknows, olahraga merupakan salah satu media bagi Anda untuk mengeluarkan energi negatif dalam tubuh. Menurut banyak dokter, olahraga seperti berjalan dan berlari adalah cara positif dalam menangani emosi negatif. Dengan olahraga, Anda pun akan jauh terlihat lebih seksi dan sehat daripada sebelumnya.

Mendengarkan diri sendiri
Hal yang paling sering dilakukan wanita setelah putus cinta adalah menyalahkan diri dengan memikirkan omongan sang mantan. Pikiran yang fokus kepada sang mantan malah akan membuat Anda semakin sakit. Sebaiknya, dengarkan baik-baik diri Anda, berani katakan 'ya' jika hal tersebut baik untuk Anda dan 'tidak' jika hal tersebut buruk. Dengan begitu Anda akan lebih jauh percaya diri dan cepat keluar dari keterpurukan.


Perencanaan dan tujuan
Buatlah suatu perencanaan dan tujuan dalam hidup Anda. Mungkin ini sulit secara emosional, namun dengan adanya perencanaan dan tujuan dapat membantu Anda mengalihkan pikiran sedih dan buruk. Jika pada waktu berpacaran dengannya, Anda tidak bisa melakukan hal-hal yang disukai, sekaranglah saatnya. Buatlah perencanaan berlibur ke tempat yang sudah lama Anda idam-idamkan atau kuliah lagi untuk mendapatkan gelar master.

Butuh waktu
Penyembuhan emosi berbeda-beda bagi setiap orang. Biarkan diri Anda menangis, setelah itu hapus kenangan dengan menyingkirkan hal-hal yang mengingatkan Anda dengan si mantan. Jangan terlalu cepat terlibat dalam hubungan baru karena bisa mentransfer perasaan negatif Anda ke dalam hubungan baru. Habiskan waktu bersama teman-teman untuk menghilangkan rasa kesepian.

Kemarahan tak ubahnya seperti hubungan intim yang hampir dilakukan secara rutin.

"Kini wanita lebih senang melampiaskan kemarahannya lewat media jejaring sosial, reality show sampai menulis buku."

Kemarahan, diakui Speilberger, tidak lain halnya seperti hubungan intim yang hampir dilakukan secara rutin. Lalu apa sebenarnya alasan yang mendasari kemarahan Anda? Akankah Anda ingin mengubah kebiasaan buruk ini? Lihat tipsnya.

Pemicu kemarahan dan solusinya?

Dulu, seringkali Anda mengekspresikan kemarahan dengan membanting pintu lalu pergi meninggalkan orang yang membuat kita marah.



Tapi kini, zaman sudah berubah, dunia teknologi makin membebaskan Anda untuk meluapkan kemarahan. Bisa dengan mengetik Email, SMS, bahkan membuat status Facebok atau Twitter. Namun, hal ini justru dinilai berbahaya. Menurut Scott Wetzler, Ph.D., seorang psikiater dan profesor dari New York City Montefiore Medical Center, tindakan ini berbahaya bagi kondisi psikis orang yang sedang marah. Terutama wanita.

"Orang yang meluapkan kemarahannya sendiri, dalam arti hanya mencurahkan dalam akun jejaring sosial atau melalui Email, akan kehilangan betapa pentingnya argumen dan konfrontasi," ucapnya, seperti dikutip dari Shine.

Intinya, Anda tetap membutuhkan kehadiran orang lain sebagai media konfrontasi. "Mengatasi masalah dengan kesendirian hanya akan memicu kemarahan itu semakin parah," tambahnya.

Menurut Wetzler, kemarahan akan berefek positif jika Anda bisa melihat reaksi wajah, bahasa tubuh dan mendengar intonasi suara lawan bicara Anda, saat melakukan percakapan. Jadi, semua hal yang membuat Anda bisa langsung mendapat respon dan diselesaikan secara langsung.

Dengan kata lain, argumentasi dan komunikasi bisa menjadi jalan terbaik untuk meredam dan perlahan-lahan menghilangkan amarah Anda.

Sebaliknya, wanita yang cenderung hobi meluapkan kemarahan itu hanya dengan mengetik status di akun jejaring sosial, justru akan memicu kemarahan itu semakin memuncak.

"Mungkin Anda merasa puas dengan menghujat lewat tulisan, namun semakin Anda merasa puas, tanpa disadari, emosi kemarahan itu akan semakin menjadi-jadi," kata profesor itu menambahkan.

Hal ini juga dibenarkan oleh seorang peneliti dari University of Minnesota. Dia mengatakan, bahkan komunikasi melalui telepon seluler pun penuh risiko. "Kualitas suara yang buruk dan gangguan lainnya bisa menjadi salah tafsir. Akibatnya bisa menyebabkan konflik, rasa sakit hati dan kesalahpahaman," ungkapnya.

Eddie Reece, seorang psikoterapis yang berbasis di Atlanta, membedakan antara kemarahan menjadi dua, negatif dan positif. Marah negatif sering ditandai dengan berteriak dan memukul. Sedangkan kemarahan positif, didasari oleh kematangan, komunikasi yang terkendali dan kepercayaan diri. Tidak perlu menahan perasaan, kata Reece, cukup atur cara Anda berkomunikasi.

"Kemarahan dapat menjadi emosi paling intim antara dua orang yang ingin berbagi. Dengan belajar untuk lebih bijaksana dan bertanggung jawab, Anda tidak hanya menjadi lebih tenang dan sehat, tapi juga akan lebih bahagia," jelas Reece.

Sebelum belajar bersabar kita emang kudu tau dulu makna kata sabar yang sebenernya, jack. Makna kata sabar yang selama ini beredar adalah menguasai emosi yang timbul. Padahal kata orang bijak bukan itu lho. Dengerin nih:

“Kita dan rasa sabar adalah satu kesatuan. Pahamilah bahwa perbuatan yang tidak dilakukan dengan pikiran adalah perbuatan yang sebenarnya.”

Bingung? Maksudnya begini. Bilamana kita tau kalo kita sedang berusaha bersabar, maka sebenernya kita cuma lagi menahan pikiran dan emosi untuk tetap bersabar. Tapi bilamana kita nggak lagi merasakan bahwa kita sedang berusaha bersabar, nah itulah kesabaran yang sesungguhnya!

Open mind.
Kalo dicermati, pikiran dan emosi tuh kayak jalanan dua arah. Pikiran bisa “membakar” emosi, sementara emosi bisa “menyetir” pikiran hingga belok 180 derajat. Cuma dirunut-runut sih, akarnya tetap di pikiran!


So , buat belajar bersabar, yang musti ditaklukkan pertama kali adalah pikiran kita. Sebisa mungkin biasain deh nggak negative thinking pada apapun atau siapapun. Susah pasti, soalnya emang udah otomatis tuh kalo nemu yang “ajaib-ajaib” pikiran bawaannya langsung miring melulu. Tapi susah kan bukan berarti nggak bisa!

Buat ngebiasain pikiran jalannya “lurus”, yang musti dilakuin adalah mencoba mengerti kenapa sesuatu yang “ajaib” itu terjadi. Soalnya dengan begitu kita bisa memahami apa yang sebenernya terjadi, tanpa buru-buru nge-judge .

Kita sama.
Katanya nggak satu pun manusia sama di muka bumi ini. Dari bentuk fisik, karakter, sampe nasib. Yap, itu betul! Cuma dalam hidup ada aja saat-saat di mana orang bisa nunjukin reaksi yang hampir mirip. Misalnya saat-saat ketika emosi terbangkit, pas lagi kesel atau sedih gitu. Bawaannya ya pengen marah or nangis.

Man, pas emosi-emosi itu dikeluarin dengan cara yang frontal seperti memaki-maki orang lain, perasaan mungkin jadi lega. Tapi orang yang kena sasaran? Apa dia nggak bakal sakit hati? Buntutnya bisa runyam lho!

Nah, buat latihan bersabar, kalo nemu saat-saat kayak gitu (saat-saat ketika emosi terbangkit) coba deh proyeksiin ke orang lain. Gimana tuh rasanya kalo kita yang jadi sasaran kayak gitu? Enak nggak?

Take it easy.
Life is beautiful, also is so hard . Maksud hard di sini, segala sesuatu yang kita hadapi nggak gampang buat dilalui. Contoh kecil aja ya, ulangan sejarah. Biar dapet nilai bagus kita harus belajar kan? Kalo nggak sempet belajar, berarti harus cari “usaha” yang lain lagi (ngerti dong “usaha” apaan? hehehe....). Makanya mau nggak mau, suka nggak suka, kita musti selalu kreatif dan tough, jack.

Tapi meskipun life is so hard, bukan berarti segala sesuatu jadi dianggap susah melulu. Soalnya seperti juga penyakit, hard itu beda-beda stadiumnya. Lha kalo dipukul rata, misalnya sepatu baru jadi kotor gara-gara diinjek temen-temen terus dianggap masalah besar, ya bisa “sakit jiwa”!

Brur, satu kunci buat ngelatih kesabaran adalah take it easy alias nyantai ajaaa....

Forget dan forgive .
We always need everything’s perfect, but the fact is nothing’s perfect . Jadi cara yang paling bijak buat jadi orang sabar adalah melupakan segala ketidak sempurnaan itu, dan memberi maaf atas ketidak sempurnaan itu!

Huaah, kayak kakek-nenek kayak lagi ngasih nasehat yee?

Eh, tapi bener lho. Namanya orang pasti ada kekurangannya, man. Sesuatu yang dilakukan atau dibuat oleh orang apalagi, lebih banyak lagi kekurangannya! So, kalo mulai sekarang kita tetep kekeuh dengan idealisme kita dan nggak mau mulai belajar forget dan forgive, kita bisa tekanan batin sendiri.

5 Things You Can Do In Short Time
1. Tutup mulut rapet-rapet kalo mulai berasa gatel pengen marah, nyela, atau apalah.
2. Alihkan pandangan ke tempat lain (atau merem juga bisa), kalo ngeliat sesuatu atau seseorang yang bikin emosi.
3. Banyakin senyum dan ketawa dalam sikon apapun (meski dalem hati “api” berkobar atau nangs bombay!).
4. Sering-sering nyebut dalam hati: “Sabar... sabar...!”, saat emosi mulai ngasih tanda-tanda mau meroket.
5. Cari kegiatan yang bikin happy. Main PS kek, main kartu kek, atau jalan-jalan muterin mal juga nggak apa-apa. Yang penting bisa menetralisir perasaan!

Minggu, 05 September 2010

Hubungan Kepribadian dan Posisi Gaya Bercinta


Ternyata ada kaitan antara posisi bercinta dengan kepribadian. Anda bisa mendeteksi tipe pria seperti apa pasangan Anda dengan jalan mengetahui gaya favoritnya.

Ahli body language Jan Hargrave mencatat berbagai posisi bercinta dikaitkan dengan kepribadian. Berikut ini seperti dilansir Cosmopolitan.

Spoon
Dalam gaya spoon (sendok), Anda dan pasangan berpelukan dan saling melilitkan kaki. Pria yang menyukai posisi ini begitu percaya diri dan cenderung posesif. "Dalam posisi dominan, tubuhnya menyelubungi Anda, itu artinya dia ingin memiliki Anda seutuhnya," jelas Hargrave.

Side-by-side
Pria yang suka posisi bercinta side-by-side cenderung membutuhkan kelembutan wanita untuk menentramkan hatinya. "Posisi bercinta side-by-side memberikan banyak keintiman, yang mengindikasikan bahwa pria ini adalah tipe sensitif dan baik hati," tutur Hargrave.

Missionary
Pria yang lebih memilih posisi bercinta missionary adalah pribadi setia dan mencintai. Dia tidak akan membiarkan Anda sedih. Jika Anda suka hubungan yang stabil dan penuh kelembutan, pria ini cocok untuk Anda.

Half hug
Pria yang melintangkan lengannya ke tubuh Anda dalam sebuah pelukan adalah tipe pria easygoing, tapi dia juga peduli dengan keinginan Anda. Pelukannya yang rileks menunjukkan bahwa dia nyaman dengan Anda. "Dia pun tahu, jika Anda ingin memintanya berhubungan intim, dia akan berusaha memenuhi keinginan tersebut," jelas ahli komunikasi nonverbal, Audrey Nelson, PhD.

Woman on top
Menurut sebuah survei seputar seks, 53 persen pria memilih posisi bercinta ini. "Posisi woman on top membawanya benar-benar mencapai puncak kenikmatan," jelas Hargrave.

Mengapa mereka memilih posisi woman on top? Karena ini adalah posisi terbaik untuk membawa Anda memperoleh orgasme. Dan, memuaskan Anda adalah prioritasnya.

From Behind
Anda mungkin bisa merasakan, gaya yang dipilihnya ini karena ia kurang percaya diri. "Karena dalam posisi bercinta from behind, Anda berdua tidak dapat saling kontak mata. Dia tidak akan merasa bahwa dia sedang membuka diri secara emosional," kata Hargrave

Wanita Bisa Mencari Pria Ideal Lewat Aroma Tubuhnya


Wanita juga memiliki kemampuan menggunakan indera penciuman untuk mengenali gen pria yang lebih cocok dengannya.

Hal ini dimungkinkan melalui kelompok genetik keluarga, Human Leukocyte Antigens (HLA) yang diwariskan dari ayah dan ibu kepada anak perempuan. Sehingga, wanita anak perempuan memiliki kepekaan yang lebih spesifik dibandingkan anak laki-laki bahkan hingga dewasa.

Riset yang dikutip dari Genius Beauty ini melibatkan 49 wanita yang belum menikah. Para responden diminta mencium kaos yang dikenakan pria selama dua hari berturut-turut. Sebelum mengikuti riset, para pria dan wanita telah diuji secara genetik dan diminta tidak mengonsumsi rokok, minum alkohol, melakukan seks dan menggunakan parfum atau sabun selama dua hari penelitian. Semua kaos dicuci secara khusus tanpa pewangi sebelum digunakan.


Hasilnya mengungkap, wanita mampu memilih pria dengan genetik yang lebih mirip dengannya melalui aroma tubuh. Aroma tubuh pria yang ditolak para wanita mengindikasikan genetik yang terlalu bervariasi dengan genetik mereka.

Untuk mencari calon pasangan, ahli aromaterapi menyarankan menghindari penggunaan aroma seksi yang terlalu kuat karena dapat menyesatkan.

Beberapa cara untuk 'mengendus' aroma pria ideal bagi wanita di antaranya,

1. Menghindari penggunaan parfum dan mencuci pakaian dengan air hangat
2. Mencuci pakaian dengan deterjen tanpa pewangi atau dengan wewangian lembut
3. Menghindari aroma kuat seperti tembakau dan alkohol
4. Tidak menggunakan pil kontrasepsi yang akan mengganggu persepsi aroma
5. Hindari makanan pedas dan beraroma kuat
6. Membedakan antara aroma 'seksi' dan 'mengundang atau menarik'. Kategori kedua berarti pria tersebut memiliki kecocokan genetik lebih tinggi dengan Anda
7. Pakaian yang mengeluarkan aroma kuat seperti bau manis mengindikasikan beberapa penyakit genetik seperti diabetes atau skizofrenia.

Agar pasangan tak tersinggung dengan ulah Anda, usahakan pengujian berlangsung dalam suasana menyenangkan dan santai.

Jalan Menuju Hidup Bahagia


Menerapkan gaya hidup sehat tak hanya baik untuk tubuh, namun juga bisa memotivasi diri menjalankan kehidupan dengan lebih semangat. Gaya hidup sehat menjadikan kehidupan lebih berkualitas.

Memperbaiki pola hidup lama yang cenderung tak sehat bukan hal berat dan mahal. Anda bisa mengubahnya secara perlahan dengan mengikuti tips berikut: :

1. Tidur Cukup
Tidur merupakan salah satu terapi untuk menyegarkan tubuh. Kurang tidur membuat tubuh tak dapat memulihkan kerusakan sel dan jaringan yang terjadi setiap hari.
Idealnya, seseorang membutuhkan tidur selama tujuh jam per malam agar terhindar dari sejumlah gangguan. Kurang tidur bisa mempengaruhi nafsu makan, metabolisme, tingkat energi, dan suasana hati.

2. Mengelola Emosi
Dalam kondisi emosional seseorang cenderung mendapat dorongan untuk makan banyak. Tanpa strategi, stres dapat memicu situasi yang sangat tidak sehat seperti makan berlebihan, merokok, mengonsumsi alkohol, atau mati rasa di depan komputer. Jika stres dan emosi tidak segera dikendalikan, bukab tidak mungkin akan mengganggu kesehatan Anda.

3. Berpikir Positif
Mengadopsi mantra, "Saya melakukan yang terbaik", bukan "Aku harus mendapatkannya sempurna" akan membuat Anda jauh lebih siap dan tegar menghadapi keadaan sulit.

Pikiran positif memiliki kekuatan untuk mempengaruhi suasana hati dan meningkatkan energi. Semua itu bermanfaat untuk kemajuan hidup Anda. Selalu berpikir positif dengan merayakan pencapaian prestasi sepanjang hari, juga bisa membuat hidup lebih bermakna.

Ternyata Orang Bahagia Banyak Bicara

Orang yang berbahagia pasti selalu banyak bicara. Namun di balik bicara mereka yang banyak itu, kalimat yang keluar pun kebanyakan dianggap substansial.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para psikolog dari University Arizona dan Washington University berhasil menemukan perbedaan substansi percakapan yang dilakukan oleh orang-orang bahagia dan tidak bahagia.

Dalam studi tersebut, dilansir melalui Live Science, para partisipan diharuskan menggunakan sebuah perangkat yang dapat merekam percakapan mereka selama empat hari berturut-turut.
Perangkat yang dijuluki Electronic Activated Recorder (EAR) dapat secara periodik menampilkan potongan-potongan percakapan yang dilakukan partisipan.

Untuk penelitian ini, EAR mengambil contoh suara selama 30 detik, total 12,5 menit percakapan dari sebanyak 20.000 rekaman. Para peneliti kemudian mendengarkan rekaman tersebut dan mengidentifikasi percakapan dengan mengategorikan berdasarkan substansi diskusi.

Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti menemukan para partisipan yang bahagia hanya menghabiskan 25 persen waktunya sendirian, dan memiliki 70 persen waktu lebih lama untuk sering berbicara ketimbang partisipan yang tidak bahagia.

Partisipan yang berbahagia pun memiliki substansi percakapan dua kali lipat lebih berarti, dan memiliki sepertiga percakapan kecil yang lebih banyak ketimbang partisipan tidak bahagia.

Ini artinya, berdasarkan kesimpulan peneliti, meski orang yang berbahagia dapat terlalu sering berbicara, namun justru percakapannya lebih penting ketimbang mereka yang tidak berbahagia.